Minggu, 16 November 2014

Perilaku Organisasi Yang Berkaitan Dengan Akuntansi


      Semua orang berhak menjadi apa yang dia inginkan, semua orang memiliki tujuan hidup yang ingin dicapai didalam hidupnya masing-masing. Menjadi orang "HEBAT" adalah keinginan setiap orang. Proses hidup orang akan mengantar kemana dia akan pergi.


      Perilaku organisasi sangat penting, karena setiap pemimpin harus tau apa itu organisasi dan bagaimana memimpin sebuah organisasi haruslah diketahua oleh seorang pemimpin. Sebagai mahasiswa menurut saya sikap sebagai seorang pemimpin sangat penting maka dari itu prilaku seseorang itu berguna didalam berorganisasi. Tantangan hidup zaman ini sangatlah "keras dan menantang" setiap orang harus mampu menonjolkan apa yang menjadi "Potensi dan Passion" yang dimiliki.



      Apakah kita sudah berada diposisi yang kita inginkan....?
Pertanyaan yang sederhana tapi banyak orang yang masih ragu, apakah saya kuliah dijurusan yang sudah atau memang saya inginkan dan memang itu adalah hobi saya..?. Sebagai mahasiswa kita sudah harus tahu posisi kita saat ini. Akan jadi apa kita nanti..?. Jika menjadi seorang akuntan di sebuah perusahaan adalah target yang sudah saya miliki sejak dulu, makan kita juga harus tahu apa yang harus kita kerjakan untuk mewujudkanya.



      "Semua Orang Bisa Hebat" itu adalah kata-kata yang saya ingat ketika mata kuliah perdana Prilaku Keorganisasian, menurut saya itu memang benar tapi menurut saya, Apakah semua orang mau menjadi "HEBAT"....???
      Banyak orang yang ingin menjadi hebat tapi prilaku yang ditunjukan tidak mencerminkan tujuanya. Memang sangat mudah untuk mengatakanya tapi sulit untuk melakukanya. Menjadi orang hebat tisaklah mudah, kita harus memiliki "Nilai Lebih" dan jangan hanya bisa meniru dan mengikuti apa yang terjadi disekitar kita karena dengan begitu kita hanya menjadi "follower'. Kita harus mampu menjadi faktor perubah disekitar kita karena itu adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Dizaman yang sudah semakin maju dimana teknologi menjadi hal itama dalam kehidupan manausia, sehingga membuat kita sulit untuk berkembang karena terlalu nyaman dengan kondisi yang ada.



      Berfikirlah Kritis dan Resposiflah terhadap setiap perubahan, karena itulah yang membuat anda tetap bertahan. Inovatif dan Kretif sangat penting untuk menciptakan trend baru dan menjadi faktor perubah.



      Perubahan akan selalu terjadi setiap saat, oleh karena itu bersipalah selalu untuk menghadapi perubahan tersebut. Tetaplah pada tujuan yang sudah menjadi target hidup anda, karena itulaj yang akan mendorong kita untuk selalu berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pegang teguh Prinsip yang ada dalaam diri anda, karena akan membantu anda menjadi orang yang berpendirian dan tidak mudah diintervensi oleh orang lain. 

Pandangan dan Pentingnya Motivasi Dalam Organisasi

                Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.
Sumber motivasi:
  1.   Motivasi Internal yaitu motivasi dari dalam diri, dari perasaan dan pikiran diri sendiri, tidak perlu adanya rangsangan dari luar. Orang yang memiliki motivasi internal, akan memandang dirinya secara positif. Sebagai contoh, seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa adanya motivasi dari luar dirinya dan bila ditinjau dari segi tujuan kegiatannya, orang tersebut ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri, misal karena ingin mendapatkan pengetahuan, bukan karena tujuan yang lain.
  2. Motivasi eksternal yaitu motivasi dari luar atau mendapatkan rangsangan dari luar. Sebagai contoh, motivasi seseorang timbul karena dari bacaan yang memotivasi, lingkungan, atau dari kehidupan keseharian. Sehingga bila ditinjau dari segi tujuannya orang tersebut tidak langsung terjun didalam apa yang dilakukannya. Hal ini sangat diperlukan bagi orang yang tidak memiliki motivasi internal.

        Dari hal yang telah disebutkan di atas, maka motivasi tidak hanya timbul dari dalam diri kita secara sendirinya tetapi dapat ditimbulkan oleh faktor luar atau rangsangan luar. Dan motivasi yang terdapat dalam diri saya lebih kepada motivasi eksternal. Motivasi tersebut timbul tidak dari diri saya tetapi ditimbulkan oleh faktor luar seperti termotivasi untuk mendapatkan hasil atau nilai yang baik, dari dukungan orang tua, dan meraih cita-cita yang diinginkan. Namun tak selamanya motivasi eksternal itu timbul, sehingga kita perlu menumbuhkan motivasi internal dalam diri kita. Dan berikut tips untuk menumbuhkan motivasi secara internal:
  • Menciptakan Imbalan. Kalau kita melakukan sesuatu(A), misal belajar maka akan mendapatkan hasil atau IPK yang tinggi. Dengan begitu diri kita akan termotivasi untuk melakukan sesuatu yang berguna(A).
  • Ambil selalu langkah kecil. Terkadang untuk mendapatkan sesuatu yang besar perlu langkah-langkah kecil.
  • Menciptakan Kesusahan. Hal ini merupakan kebalikan dari yang pertama. misalnya kalau kita tidak melakukan sesuatu (B), misal belajar, maka kita tidak akan mendapatkan IPK yang tinggi. Tentu kita akan termotivasi untuk melakukan tindakan ini(B).
  • Susun Rencana beserta langkah-langkahnya. Dengan memiliki rencana, kita seolah-olah punya alur dan plot menuju tujuan secara teratur. Secara tidak langsung ini akan memotivasi dalam mencapai tujuan.


        Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan sesuatu dorongan yang akan membuat kita selalu semangat dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Misal, seorang suami bekerja keras mencari uang demi memberi makan keluarganya. Tanpa adanya motivasi, cita-cita atau tujuan yang kita targetkan akan sulit terwujudkan karena kurangnya semangat dalam mencapai tujuan tersebut. Dan dengan memiliki motivasi yang kuat, kita akan akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini, sehingga tidak ada keraguan dalam mencapai tujuan atau cita-cita kita.

Persepsi Dalam Organisasi

        Persepsi adalah proses dari seseorang dalam memahai lingkunganny yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pengalaman psikologis. Individu menggunakan individu menggunakan panca indera untuk mengenal lingkungan: pandangan, sentuhan, pendengaran pengecapan, dan pembauan. Mengorganisasikan informasi dari lingkungan berarti dinamakan persepsi. Persepsi membantu individu dalam memilih, mengatur, , menyimpan, dan menginterpretasikan rangsangan menjadi gambaran dunia yang utuh dan berarti.
        Oleh karena persepsi berperan dalam cara memperoleh pengetahuan khusus tentang objek atau kejadian pada saat tertentu, maka persepsi terjadi ketika rangsangan mengaktifkan indera. Karena persepsi melibatkan kognisi (pengetahuan) ini termasuk interpretasi objek, simbol-simbol, dan orang-orang dengan pengalaman yang relevan. Dengan kata lain, persepsi berperan dalam penerimaan rangsangan, mengaturnya, dan menerjemahkan atau menginterpretasikan rangsangan yang sudah teratur itu, untuk mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap.
        Setiap orang memilih berbagai petunjuk yang mempengaruhi persepsinya terhadap orang, obyek, dan simbol. Karena faktor ini dan ketidakseimbangan mereka, orang seringkali salah persepsi terhadap orang, kelompok, atau obyek lain. Pada pertimbangan tertentu, orang menginterpretasikan perilaku orang lain dalam konteks dirinya sendiri (Gibson, dkk, 1996:133).
        Persepsi merupakan proses pemberian arti oleh seseorang terhadap lingkungan. Persepsi meliputi penafsiran terhadap suatu objek dari sudut pandang atau pengalaman orang yang bersangkutan. Persepsi juga merupakan suatu sikap, perasaan orang atau orang-orang (kelompok) terhadap orang, orang-orang (kelompok) atau golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan, yang berlainan denga golongan orang yang dipersepsi itu. Pada mulanya persepsi hanya merupakan sikap dan perasaan negatif, tetapi selanjutnya dapat berubah menjadi berbagai tindakan negatif atau diskriminatif terhadap seseorang atau kelompok yang termasuk golongan atau kelompok yang dipersepsi. Tindakan-tindakan itu tidak didasarkan pada alasan-alasan yang objektif atas pribadi orang (kelompok) yang dikenai tindakan tadi.
        Tindakan negatif atau diskriminatif terhadap seseorang (kelompok) tanpa berdasarkan suatu alas an yang obkektif, dan membenarkan akan tindakan-tindakan tersebut, menunjukkan adanya persepsi pada orang, orang-orang (kelompok) yang melakukan tindakan demikian (Wursanto, 2003:289).
        Menurut Wursanto (2003:290) tindakan negatif atau diskriminatif yang didasarkan atas persepsi tidak hanya merugikan orang lain yang dipersepsi, tetapi juga merugikan organisasi karena potensi perkembangan individu dan potensi perkembangan organisasi dapat terhambat. Kerugian itu meliputi:

  1. Organisasi secara keseluruhan dapat dirugikan, karena potensi yang ada tidak dapat dikembangkan demi kemajuan organisasi.
  2. Tindakan negatif dan tindakan diskriminatif terhadap orang, kelompok, golongan, memang dapat menguntungkan golongan lain, tetapi dapat merugikan organisasi secara keseluruhan.
  3. Tindakan negatif atau diskriminatif dapat menimbulkan konflik berkepanjangan, dan sulit untuk meredakannya serta memerlukan waktu lama.
  4. Tindakan negative atau diskriminatif dapat menimbulkan berbagai macam hambatan dalam pergaulan, sehinnga memunculkan perpecahan antar individu, antar kelompok, atau antar golongan.
  5. Tindakn negative atau diskriminatif dapat digunakan sebagai kompensasi yang bersifat negative dari frustasi yang dialami seseorang, yang tampak dalam tindakan-tindakan agresif terhadap golongan tertentu yang menjadi sasarannya. Tindakan yang merupakan pelepasan dari frustasi yang dialami oleh seseorang sering disebut dengan istilah outlet.

Sabtu, 15 November 2014

Konflik Yang Terjadi Dalam Perusahaan


    Konflik pasti menjadi suatu hal yang wajar yang pernah dilalui oleh suatu perusahaan.  Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antar karyawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.  Contoh lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen.  Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan.  Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.

     Konflik itu sendiri merupakan proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif. Faktor-faktor kondisi konflik (Robbins, Sthepen ,2003, Perilaku Organisasi):

  1. Harus dirasakan oleh pihak terkait.
  2. Merupakan masalah persepsi.
  3. Ada oposisi atau ketidakcocokan tujuan, perbedaan dalam penafsiran fakta, ketidaksepakatan pada pengharapan perilaku.
  4. Interaksi negatif-bersilangan.
  5. Ada peringkat konflik dari kekerasan sampai lunak.


          Menurut Baden Eunson (Conflict Management, 2007,diadaptasi), terdapat beragam jenis konflik:
  1. Konflik vertikal yang terjadi antara tingkat hirarki,seperti antara manajemen puncak dan manajemen menengah, manajemen menengah dan penyelia, dan penyelia dan subordinasi. Bentuk konflik bisa berupa bagaimana mengalokasi sumberdaya secara optimum, mendeskripsikan tujuan, pencapaian kinerja organisasi, manajemen kompensasi dan karir.
  2. Konflik Horisontalyang terjadi di antara orang-orang yang bekerja pada tingkat hirarki yang sama di dalam perusahaan. Contoh bentuk konflik ini adalah tentang perumusan tujuan yang tidak cocok, tentang alokasi dan efisiensi penggunaan sumberdaya, dan pemasaran.
  3. Konflik di antara staf liniyang terjadi di antara orang-orang yang memiliki tugas berbeda. Misalnya antara divisi pembelian bahan baku dan divisi keuangan. Divisi pembelian mengganggap akan efektif apabila bahan baku dibeli dalam jumlah besar dibanding sedikit-sedikit tetapi makan waktu berulang-ulang. Sementara divisi keuangan menghendaki jumlah yang lebih kecil karena terbatasnya anggaran. Misal lainnya antara divisi produksi dan divisi pemasaran. Divisi pemasaran membutuhkan produk yang beragam sesuai permintaan pasar. Sementara divisi produksi hanya mampu memproduksi jumlah produksi secara terbatas karena langkanya sumberdaya manusia yang akhli dan teknologi yang tepat.
  4. Konflik peran  berupa kesalahpahaman tentang apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang. Konflik bisa terjadi antarkaryawan karena tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan memiliki lebih dari seorang manajer, dan sistem koordinasi yang tidak jelas.

Senin, 22 September 2014

Memilih Tipe Karir Sesuai Kepribadian

Kegagalan dalam membangun karir bisa disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya adalah akibat ketidakcocokan pekerjaan yang dijalani dengan kepribadian yang dimiliki. Memang, memilih pekerjaan tak ubahnya memilih pendamping hidup. Kita harus  menemukan pekerjaan yang tepat, sesuai dengan bakat, minat, gaya hidup dan juga nilai-nilai moral yang kita anut.
Untuk Sobat Kampus yang sedang meniti karir, atau sedang mencari pekerjaan yang sesuai, berikut adalah 3 tipe karir berdasarkan motivasi kepribadian yang bisa dijadikan acuan dalam
  • Sang Penguasa
Tipe karir yang pertama ini merupakan tipe top-level-management yang mengharuskan kita mampu memimpin, mengelola karyawan dan membawa perusahaan ke jenjang yang lebih tinggi.
Beberapa orang memang dilahirkan untuk mengatur dan membawahi orang-orang lain. Beberapa mungkin mempelajarinya melalui pengalaman kerja. Sementara, beberapa yang lain tidak bisa menunjukkan jiwa kepemimpinan yang baik seberapa keras mereka berusaha.
Jika Sobat Kampus merasa memiliki kemampuan organisasi yang  bagus, memiliki visi ke depan dan mampu mengayomi banyak orang, maka pilihan karir yang cocok adalah menjadi CEO, Direktur, atau entrepreuner.
  • Sang Pemikat
Menjalin relasi, baik dengan rekanan maupun dengan pelanggan merupakan hal yang krusial bagi suatu badan usaha. Jika Sobat Kampus memiliki passion dalam hal-hal tersebut, maka membangun karir di bidang pemasaran adalah pilihan yang tepat.
Pemasaran sendiri pada dasarnya merupakan cara untuk membuat cerita atau membangun image dari produk, jasa, maupun badan usaha. Tidak berlebihan jika dikatakan marketing atau pemasaran merupakan nyawa dari suatu bisnis. Pasalnya, sebagus apapun produk atau jasa yang kita tawarkan, tanpa adanya pemasaran yang bagus, produk tersebut hanya akan berakhir sebagai produk gagal.
  • Sang Ahli
Tipe ketiga adalah tipe karir yang cocok bagi Sobat Kampus yang memiliki ketekunan, kejelian dan obsesi untuk menjadi mengasah keahlian hingga tingkatan yang tinggi. Tak seperti kedua tipe karir di atas, tipe ini lebih fokus pada keahlian yang dimilikinya dan mengabaikan. Dokter, peneliti, inventor, seniman bisa jadi pekerjaan yang dapat dikategorikan dalam tipe ‘Sang Ahli’.

Kamis, 04 September 2014

Pentingnya Perilaku Keorganisasian Dalam Membentuk SDM



SDM ( Sumber daya Manusia ) adalah aset yang penting bagi sebuah perusahaan / organisasi. Tanpa SDM , organisasi / perusahaan mana mungkin bisa berjalan . Suatu organisasi pasti mempunyai tujuan ,tujuan tersebut pasti akan diwujudkan. Semua anggota organisasi itu akan berusaha memenuhi tujuan tersebut. Pertanyaanya adalah bisakah kita meraih tujuan tersebut?dari pertanyaan itu muncul pertanyaan lagi bagaimanakan kita meraih tujuan tersebut ?dengan apa? 1 jawaban yang pasti adalah dengan SDM yang ada,tanpa SDM suatu organisasi/perusahaan akan mati ..ya pasti tidak berjalan,wong yang menjalankan organisasi tersebut adalah para SDM yang tergabung dalam organisasi tersebut
Organisasi akan menjadi lebih bagus bila mempunyai SDM yang mumpuni pula. Coba kita lihat perusahaan yang maju,contohnya Microsoft. Coba kita berpikir seperti apa sih SDM yang ada di sana?apakah biasa-biasa saja atau bagaimana? Mana mungkin SDM yang tergabung didalamnya adalah kelas teri,pasti mereka dari kalangan berpendidikan dan Beretika baik. Bagaiamana canggihnya mereka bisa memproduksi software-software hebat sampai mempengaruhi behaviour manusia.
Kalau tadi dari perusahaan,sekarang kita lihat contoh organisasi yang sukses,kita lihat UNESCO. Lembaga yang dibentuk PBB ini tidak serta merta jadi dan memilih ketua dengan asal saja,mereka berdiri melalui beberapa tahapan. Dan SDM yang masuk disana harus melalui sertifikasi dan  pemilihan secara ketat. Selain organisasi / perusahaan diatas masih banyak lagi yang patut kita pelajari dari organisasi/perusajaan yang lain.
Dari eranya sekarang SDM adalat asset yang sangat berharga bagi setiap perusahaan / organisasi. Nah, sekarang bagaimana bila didalam suatu perusahaan / organisasi tidak mempunyai SDM yang mumpuni? Apakah kita membuangnya? Jawabannya TIDAK. SDM yang sudah ada bisa kita latih,memang tidak mudah untuk membimbing sekian banyak SDM untuk menjadi lebih berkembanga tetapi dengan manajemen yang baik mudah-mudahan SDM akan ikut berkembang sesuai program yang telah ditetapkan.
SDM yang baik adalah sdm yang mempunyai kualifikasi akademik yang baik serta mempunyai Perilaku Organisasi yang baik. Percuma bila kita menjadi SDM yang handal dari segi kemampuan teknis maupun konsep tetapi nyatanya dalam hal berperilaku kita sangat buruk sekali. Perlikau keroganisasian juga menentukan tingkat keberhasilan suatu organisasi,dengan adanya perilaku yang baik dari para karyawan maka untuk mencapai tujuan organisasi bisa dipastikan dapat berjalan sesuai rencana. Jadi perilaku itu jangan kita anggap remeh ,perilaku menentukan penilaian diri kita di mata orang lain,perilaku memberikan kontribusi yang sangat besar bagi organisasi.
Ketika kita bekerja kita ,yang namanya manusia pasti memiliki tingkat kebosanan.Dalam kita bekerja pasti akan menemui hal seperti itu,bukan tidak mungkin bisa terjadi berkali-kali sewaktu kita bekerja.sebenarnya apa yang bisa menyebabkan hal tersebut?jawabannya adalah MOTIVASI. Bila kita mempunyai motivasi yang lebih atau ekspektasi terhadap pekerjaan kita,yakinlah sumpah kita tidak akan menemui kejadian seperti itu. Kita tidak akan bosan walau pekerjaan yang kita habiskan sehari-hari itu-itu saja. Hal-hal yang seperti itu yang akan kita hadapi dalam membangun SDM yang baik. Hal tersebut terjadi bisa karena kita tidak ada motivasi atau karena perilaku kita yang memang tidak sesuai dengan keinginan institusi dimana tempat kita bernaung. Sebenarnya hal tersebut boleh-boleh saja tetapi lama kelamaan pasti dampaknya akan terasa.
SDM yang baik perlu mempunyai Motivasi yang baik,bila kita ingin maju pasti kita harus mempunyai motivasi yang lebih. mempuynai mimpi,anggan-anggan terhadap perusahaan kita. Kebutuhan itu adalah kebutuhan achievment,kebutuhan untuk berprestasi . motivasi ini memang sebenarnya tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan karena itu tergantung dari tingkat kepuasaan owner/direktur itu sendiri,bila selama ini itu dirasa cukup tidak masalah tetapi bila itu dirasa kurang itu akan menjadi masalah yang cukup serius. Tetapi saya rasa disini semua perusahaan pasti ingin mengalami kemajuan daripada sebelumnya
Untuk meraih kesuksessannya,organisasi memerlukan orang-orang bertipe pembelajar.Orang –orang yang haus akan kebutuhan berprestasi,secara tidak langsung orang-orang seperti ini akan menguntungkan perusahaann karena paradigma yang diambil orang-orang seperti ini memang berbeda dengan orang-orang bertipe lain.Orang seperti ini tidak terlalu memikirkan uang untuk bekerja. Bayangkan saja bila semua orang pintar dimintai tolong selalu menanyakan budget berapa yang akan saya terima? WANI PIRO??? Wah, benar-benar menggerikan bukan?! Bisa membuat kepala kita pecah bila semua pegawai
Disini saya mempunyai sedikit teori motivasi yang dicetuskan oleh pakarnya, Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu :
1.Need For achievment.
Ada beberapa orang yang memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi daripada imbalan terhadap keberhasilan. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu lebih baik dan lebih efisien jika dibandingkan dengan hasil sebelumnya.
Ciri-ciri :
Ø Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif.
Ø Mencari feedback tentang perbuatannya.
Ø Memilih resiko yang sedang di dalam perbuatannya.
Ø Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatannya.
2. Need for affiliation.
Kebutuhan akan kehangatan dan sokongan dalam kehidupannya atau hubungannya dengan orang lain. Kebutuhan ini akan mengarahkan tingkah laku individu untuk melekukan hubungan yang akrab dengan orang lain. Orang-orang dengan need affiliation yang tinggi ialah orang yang berusaha mendapatkan persahabatan.
Ciri-ciri :
Ø Lebih memperhatikan segi hubungan pribadi yang ada dalam pekerjaannya daripada segi tugas-tugas yang ada dalam pekerjaan tersebut.
Ø Melakukan pekerjaannya lebih efektif apbila bekerjasama dengan orang lain dalam suasana yang lebih kooperatif.
Ø Mencari persetujuan atau kesepakatan dari orang lain.
Ø Lebih suka dengan orang lain daripada sendirian.
Ø Selalu berusaha menghindari konflik.
3. Need for power.
Adanya keinginan yang kuat untuk mengendalikan orang lain, intuk mempengaruhi orang lain dan untuk memiliki dampak terhadap orang lain.
Ciri-ciri :
Ø Menyukai pekerjaan dimana mereka menjadi pimpinan.
Ø Sangat aktif dalam menentukan arah kegiatan dari sebuah organisasi dimanapun dia berada.
Ø Mengumpulkan barang-barang atau menjadi anggota suatu perkumpulan yang dapat mencerminkan prestise.
Ø Sangat peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dari kelompok atau organiasi.
Nah sekarang mari kita lihat apa yang dimaksud dengan prestasi,
Kebutuhan berprestasi adalah salah satu motif dari motif sosial.
Prestasi adalah perilaku yang berorientasi tugas yang mengijinkan prestasi individu di evaluasi menurut kriteria dari dalam maupun  dari luar, melibatkan individu berkompetensi dengan orang lain.
Orang sukses memiliki dua motif dalam hidupnya, yaitu:
1. Berprestasi
2. Motivasi berkompetensi yang kuat.
Teori Motivasi Berprestasi mengemukakan bahwa, manusia pada hakikatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain. Teori ini memiliki sebuah pandangan (asumsi) bahwa kebutuhan untuk breprestasi itu adalah suatu yang berbeda dan dapat dan dapat dibedakan dari kebutuhan-kebutuhan yang lainnya.
Menurut Mc Clelland, seseorang dianggam memiliki motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain. Ada tiga jenis kebutuhan manusia menurut Mc Clelland, yaitu kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk kekuasaan, dan kebutuhan untuk berafiliasi.
Teori mengenai motivasi atau kebutuhan manusia selama ini mungkin yang lebih Anda kenal adalah teori dari Abraham Maslow dengan hierarki kebutuhannya. Tapi, sebenarnya ada banyak para ahli dengan pendapat mereka masing-masing tentang teori motivasi, termasuk David Mc Clelland.
Diatas tadi adalah cuplikan-cuplikan pendapat seseorang mengenai apa itu kebutuhan berprestasi,sekarang ada pertanyaan seperti ini: “ Mengapa kita harus berprestasi? “ bingung bukan harus jawab apa? Saya yakin setiap orang akan berbeda-beda menjawabnya hal ini didasari dengan tingkat psikologisnya mereka masing-masing.
SDM yang baik dapat ditingkatkan melalui serangkaian pelatihan,kursus,dll tetapi bila SDM yang di ikutkan tidak mempunyai kebutuhan untuk berprestasi apa gunya semua training-training yang diberikan perusahaan itu?! Semua pasti tidak ada gunanya dengan tidak adanya motivasi achievment dalam diri masing-masing SDM.
Kita lihat saja secara nyata di berbagai organisasi,coba dalam hal penuntasan pekerjaan?bagaimana tingkat kualitas antara orang yang ingin berprestasi dengan orang  biasa-biasa saja?pasti berbeda!?!orang yang ingin berprestasi ingin selalu memberikan yang terbaik,selalu melakukan yang terbaik dalam melaksanakan tugasnya.hal tersebut karena dirasa untuk belajar atau menambah pengalaman atau mengaplikasikan teori yang sudah didapatnya sehingga orang-orang seperti ini menggangap uang bukan nomer satu,tetapi prestasi adalah yang terpenting.
Jadi kesimpulannya organisasi itu membutuhkan orang-orang yang kuat untuk meraih tujuannya,SDM merupakan kunci sukses sebuah organisasi.SDM yang kurang kompeten bisa di tingkatkan melalui trainig,workshop,dll tetapi semua itu akan menjadi hal yang sia-sia bilamana dari dalam diri SDM tidak ada rasa atau motivasi untuk berkembang,motivasi untuk belajar,motivasi untuk berprestasi. Dengan dasar pendapat-pendapat para ahli tersebut ,saya yakin semua itu tidak akan tercapai bila tidak ada motivasi dari dalam diri kita untuk maju. Maka penting sekali untuk memahami pentingnya perilaku organisasi terhadap SDM karena organiasi adalah suatu kesatuan bukan individu.

Rabu, 09 April 2014

Apakah anda entrepreneur yang bahagia???

Membangun sebuah usaha rintisan ialah perjuangan panjang yang sering tidak mendatangkan keuntungan, setidaknya dalam jangka pendek. Risikonya tinggi dan membutuhkan tanggung jawab penuh untuk menjadikannya berjalan sesuai rencana semula. 



Meski begitu para entrepreneur adalah kelompok orang yang juga bisa menikmati kehidupan. Di sisi lain, kita jumpai banyak orang yang tidak bahagia namun selalu bisa berpesta, tidak berkomitmen apapun  dalam hidupnya, dan tak memiliki rasa tanggung jawab. 

Menurut Brian Tracy dalam bukunya “The Power of Self-Discipline” , kebahagiaan bahkan tidak didefinisikan sebagai sebuah tujuan yang harus kita capai dan wujudkan tetapi ia adlaah ‘efek samping’ dari yang kita rasakan saat kita terlibat dalam suatu upaya yang kita nikmati dalam sebuah lingkungan yang kita sukai dan hormati. 

Tracy mendefinisikan unsur-unsur utama yang setiap orang termasuk entrepreneur harus evaluasi secara nisbi untuk setiap situasi yang mereka hadapi: 
Hubungan yang harmonis Kira-kira 85% dari kebahagiaan atau ketidakbahagiaan kita  berasal dari hubungan kita dengan orang lain. Untuk entrepreneur, hal ini bisa saja meliputi kolega bisnis, tetapi bisa juga meliputi pasangan hidup, anak-anak dan teman-teman. 

Pekerjaan yang bermakna Anda harus mengerjakan hal-hal yang Anda cintai dan memberikan Anda kepuasan dan memberikan kontribusi positif pada lingkungan sekitar. Penelitian menunjukkan bahwa tiga faktor terpenting dalam memotivasi bisnis termasuk pekerjaan yang menantang, peluang untuk bertumbuh dan rekan kerja yang menyenangkan. 

Kemandirian finansial Orang paling bahagia ialah mereka yang sudah mencapai titik di mana mereka tak lagi mengkhawatirkan soal uang. Tidak berarti mereka memiliki dana dalam jumlah tak terbatas tetapi setidaknya uang yang mereka miliki sudah cukup untuk membuat mereka Mandiri, tanpa menyusahkan orang lain di sekitar mereka. 

Kesehatan dan energi Ini hanya tercapai saat seseorang menikmati kesehatan yang prima dan aliran energi yang terus menerus sehingga Anda bisa rasakan kebahagiaan hakiki itu. bgai banyak orang, kesehatan hanyalah “kebutuhan yang selalu kurang”, artinya kita tidak menyadari kebutuhan itu hingga kita kehilangannya. 

Aktualisasi diri Ini merupakan salah satu aspek besar, perasaan bahwa Anda bisa mencapai apapun hal yang Anda pikir Anda bisa lakukan atau capai atau wujudkan. Sebelum ini bisa terjadi, Anda pertama-tama harus merasa bahwa semua kebutuhan yang kurang itu telah terpenuhi dan Anda sudah mencapai kepercayaan diri.
Bertahan. Kemampuan bertahan ialah kebutuhan utama seperti ketersediaan makan dan minuman , pakaian dan tempat berlindung untuk bisa bertahan hidup dan tetap sehat. Anda tidak bisa bahagia dan Anda akan mengalami stres yang hebat hingga kebutuhan ini semua terpenuhi.

Keamanan. Kebutuhan yang selalu kurang lainnya ialah keamanan emosional, fisik, dan keuangan yang meyakinkan bahwa Anda tidak sedang dalam bahaya.

Kepemilikan. Kebutuhan lainnya berkaitan dengan takdir kita sebagai makhluk sosial. Kita butuh hubungan sosial dengan orang lain baik di rumah maupun di tempat kerja. Anda harus diakui keberadaannya dan diterima oleh orang lain yang Anda anggap penting dalam dunia Anda.

Kepercayaan diri. Kepercayaan diri ialah inti dari kepribadian manusia dan umumnya menentukan bagaimana Anda merasakan setiap kejadian yang menimpa Anda. Apakah Anda disukai dan dihargai oleh rekan sejawat, melakukan pekerjaan dengan baik dan diakui karenanya dan mencapai impian Anda?


Menurut Abraham Maslow, seorang psikolog ternama, kurang dari dua persen populasi yang bisa mencapai aktualisasi diri dan kepuasan pribadi. Namun hal menakjubkan tentang aktualisasi diri ialah bahwa mereka tidak pernah terpuaskan selamanya. Sembari terus menjelajahi kehidupan, Anda mengalami kebahagiaan dan kepuasan secara berubah-ubah dari waktu ke waktu. 
Dalam semua area ini, Anda harus menegakkan disiplin diri dan kekuatan niat untuk mengatasi kecenderungan untuk mengambil jalan pintas. Saat Anda terus maju meskipun semua halangan dan kendala menghadang, Anda merasa kuat. Kepercayaan diri bertambah dan saat Anda terus bergerak selangkah demi selangkah menuju impian, Anda merasakan kebahagiaan sejati. Apakah Anda seorang entrepreneur yang bahagia?

Selasa, 01 April 2014

Kreatif dan Inovatif dalam Berwirausaha

Review mata kuliah kewirausahaan tanggal 1 April 2014

Assalamualaikum Wr. Wb. kali ini saya akan menulis tentang kreatif dan inovatif dalam berwirausaha. Tahukah anda, apa yang dimaksud kreatif dan inovatif ??? kreatif adalah memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan. Kemampuan untuk menciptakan tersebut dinamakan kreatifitas. Sedangkan inovatif adalah bersifat memperkenalkan atau mengembangkan hal-hal baru dinamakan inovasi.

Antara kreatif dan inovatif biasanya memiliki keterkaitan dan biasanya pula dimiliki oleh orang yang memiliki jiwa wirausaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan dan pengendalian kreatifitas dan inovasi yang ada dalam diri kita sendiri, ada sedikit tips untuk menggali kreatif dan inovatif kita, yaitu :
  • Ubahlah cara berpikir Anda dari negatif ke positif. Semakin positif cara berpikir Anda, membuat Anda semakin percaya diri dan optimis dalam mengembangkan sisi kreatifitas.
  • Jangan Takut untuk mencoba hal baru. Sebaiknya kita memiliki rasa yang ingin tahu, karena dengan rasa ingin tahu yang kita miliki maka rasa untuk mencoba hal yang baru akan lebih mudah, Hal-hal yang baru membuat kita akan lebih bisa meningkatkan kreatifitas, bahkan menggali kreatifitas kita.
  • Percaya DiriSyarat ini merupakan syarat wajibnya, apabila kita ingin menggali kreatifitas kita kita sebaiknya memiliki jiwa yang selalu confident (PD), dengan rasa PD, maka kita nantinya dapat melalukan hal-hal baru dengan mudah tanpa adanya rasa takut salah atau takut jelek, dll.
  • BerdoaDengan usaha yang kita lakukan, tanpa diiringi dengan doa kita tidak dapat melakukannya, kesuksesan yang besar di nilai dari usaha dan doa yang kita lakukan.
  • Hadapi ketakutan gagal. Orang-orang kreatif adalah mereka yg gagal ratusan kali. Tapi mereka mengambil pelajaran dari kegagalan itu sebagai peluang untuk mencoba lagi dengan cara yang berbeda dan mungkin lebih baik. Kegagalan lah yang secara langsung menyebabkan kreatifitas.

sekian dulu tulisan dari saya kurang lebihnya mohon dimaafkan :)

Tentang konsep dasar , motivasi dan umum kewirausahaan

Review mata kuliah kewirausahaan 27 maret 2014

Tentang konsep dasar dan umum kewirausahaan.
Ingin menjadi wirausaha karena :
1. Bisa berinteraksi dengan orang banyak.
2. Untuk mendapat penghasilan yg lebih.
3. Bussiness survival.
4. Agar dapat membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.

Motivasi menjadi wirausaha :
1. Bisa dari teman.
2. Dari orang tua, dan
3. Untuk mencari kesibukan yg lain.

Minggu, 16 Maret 2014

Kiat Usaha Sukses - 4 Unsur Pengusaha Sukses

Menurut Hendro dalam bukunya Dasar-Dasar Kewirausahaan, wirausahawan (entrepreneur) sukses memiliki empat unsur pokok.

A. Kemampuan (hubungan dengan IQ dan skill):

Kiat Usaha Sukses dalam membaca peluang; kemampuan dalam membaca peluang sangatlah penting. Tanpa bisa membaca peluang, gak akan ada inovasi baru dan pembaharuan.

Kiat Usaha Sukses dalam berinovasi; untuk survive dalam dunia usaha, diperlukan kemampuan untuk melakukan inovasi. Ada bnyk definisi tentang inovasi. Tapi dari banyak definisi yang ada, intinya adalah satu, melakukan suatu penemuan baru (bisa berupa gagasan, metode atau alat) yang digunakan untuk menciptakan atau memperbaiki (gagasan, metode atau alat) agar dapat memberi nilai lebih.

Kiat Usaha Sukses dalam mengelola; seorang wirausahawan haruslah memiliki kemampuan untuk mengelola usahanya secara mandiri. Mati atau hidupnya usaha Anda, terletak di tangan Anda sendiri. Gak ada orang lain yang bertanggung jawab kecuali diri Anda sendiri.

Kiat Usaha Sukses dalam menjual; pelayanan kepada konsumen atau pelanggan setia Anda haruslah terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Usahakan agar mereka selalu ke tempat usaha Anda. Selalu sediakan apa yang mereka butuhkan, yang ditakutkan adalah ketika persediaan Anda sedang kosong, konsumen mencari ke tempat lain. Dan menemukan kecocokan di tempat lain tersebut. Hal ini bisa mengakibatkan hilangnya konsumen Anda.

B. Keberanian (hubungannya dengan EQ dan mental):

Kiat Usaha Sukses dalam mengatasi ketakutannya; ketakutan sebenarnya hanya ada dalam alam bawah sadar. Tapi, dampak yang ditimbulkannya bersifat merugikan karena ketakutan bisa menghambat langkah kaki Anda. Padahal, sebenarnya apa yang ditakutkan kadang gak terbukti kebenarannya.

Kiat Usaha Sukses dalam mengendalikan risiko; apapun yang Anda lakukan pasti mengandung risiko. Meskipun itu adalah hal kecil. Bahkan, seorang bayi yang sedang belajar berjalan pun telah berani mengambil risiko, yaitu jatuh. Bukan hanya sekali bayi itu terjatuh. Bahkan, berkali-kali. Tapi, dia gak putus asa. Hasilnya bayi tersebut dapat berjalan tertatih-tatih, lama-lama berjalan dengan tegaknya dan tanpa dia sadari, bayi itu telah berlari.

Kiat Usaha Sukses untuk keluar dari zona nyaman; zona nyaman pada umumnya terjadi pada seseorang yang bekerja sebagai pegawai, di mana terdapat jam kerja yang pasti. Delapan jam sehari dengan tambahan beberapa jam untuk kerja lembur. Penghasilannya pun pasti. gak semua orang berani melompat dari zona nyaman tersebut. Perlu keberanian lebih, keuletan, tanggung jawab, dan sikap pantang menyerah. Jika Anda berani melakukannya, maka Anda telah memasuki petualangan baru yang pastinya akan memainkan emosi Anda, membikin Anda berkarakter, dan akhirnya keluar sebagai pemenang.

C. Keteguhan hati (hubungannya dengan motivasi diri)

Kiat Usaha Sukses – persistence (ulet); seorang pengusaha memang harus persistence (ulet), jangan mudah menyerah apabila telah mencapai posisi tertentu. Misalnya tercapai omzet 500 dus sebulan. Bukan berarti Anda akan berleha-leha dan kipas-kipas memandang angka tersebut. Teruslah berusaha, memperbaiki kinerja yg telah ada.

D. Kreativitas yg menelurkan inspirasi sebagai cikal bakal ide untuk menemukan peluang berdasarkan intuisi (hubungannya dengan experiences).

Besarnya pesaing yang bermain di zona yang sama membikin pengusaha harus bersaing ketat, baik dalam kualitas produk, pelayanan pada konsumen, dan layanan purna jual. Kiat Usaha Sukses untuk membikin konsumen melirik produk Anda adalah dengan memiliki kreativitas yang tinggi. Bedakan produk Anda dengan produk yang lain. Bisa dimulai dari rasa, variasi ukuran, kemasan yang menarik, dan cara pelayanan yang cepat dan ramah.


Kewirausahaan

Pengertian Kewirausahaan


Kewirausahaan (InggrisEntrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Proses Kewirausahaan

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.

Ciri-ciri dan Sifat Kewirausahaan

Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
  • Percaya Diri
  • Berani mengambil resiko
  • Berjiwa kepemimpinan
  • Bertanggung jawab
  • Jujur & Tekun
Sifat seorang wirausaha: 
  • Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
  • Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  • Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  • Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  • Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
  • Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
  • Kurang berpengalaman 
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
  • Kurang dapat mengendalikan keuangan. 
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
  • Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
  • Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
  • Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
  • Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
  • Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.